Bunga Raflessia Arnoldi
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman flora yang cukup beragam. Salah satu jenis flora yang memiliki cerita tersendiri adalah Bunga Bangkai. Bunga ini sering kali disebut sebagai bunga yang misterius. Disebut demikian karena bunga ini muncul secara tiba-tiba di tempat yang berbeda-beda. Bunga ini pada awalnya ditemukan oleh seorang pemandu ekspedisi yang sedang bekerja di Indonesia. Penemu tersebut adalah Dr. Joseph Arnold. Bunga ini ditemukan sekitar tahun 1818. Sumatera merupakan salah satu wilayah banyak ditemukannya Bunga Rafflesia ini.
bunga ini disebut sebagai bunga bangkai karena memiliki bau yang cukup menyengat. Ada beberapa ciri-ciri yang dapat anda kenali dari bunga ini antara lain:
-Memiliki diamter sekitar 100 cm.
-Mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
-Berwarna merah dengan corak pada mahkota bunga.
-Tidak memiliki batang dan daun.
-Memiliki 5 mahkota bunga.
Bunga Bangkai ini tumbuh sebagai sebuah bunga parasit yang artinya tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu bunga ini selalu menumpang hidup dengan tumbuhan inangnya. Salah satu hal yang membuat bunga ini cukup misterius adalah bunga ini muncul dengan sendirinya. Sudah dilakukan beberapa penelitian untuk mencari asal dari bunga ini. Yang membuat bunga ini semakin misterius adalah bunga ini tidak memiliki alat reproduksi. Hal ini membuat bunga ini semakin dipertanyakan dari mana asalnya. Bunga ini tidak dapat bereproduksi seperti bunga lainnya sehingga selalu muncul tiba-tiba. Selain itu bunga ini belum dapat dikembangkan karena tidak memiliki alat reproduksi.
Hal yang membuat bunga ini banyak tumbuh di Indonesia adalah karena Indonesia memiliki iklim tropis. Iklim ini sangat cocok bagi pertumbuhan bunga ini. Selain itu bunga ini akan dengan mudah ditemukan didaerah sekitar hutan. Karena di hutan memiliki kelembaban udara yang cocok dengan bunga ini. Tetapi tidak jarang bunga ini juga terkadang tumbuh di tempat yang tidak diduga seperti pekarangan rumah yang dapat membuat beberapa orang terkejut.
0 komentar:
Posting Komentar